Dec 22, 2016

Sebuah film yang menceritakan kehidupan sosial seorang ibu dan anaknya yang berada dalam lingkaran kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Nil Battey Sannata yang berarti yang lebih memerlukan pertolongan ini menggambarkan bagaimana seorang Ibu menjalankan peran pentingnya dalam keluarga. Ibu yang berusaha mengangkat derajat anaknya dengan memberi contoh.

Dirilis pada 22 April 2016, film ini juga dikenal sebagai The New Classmate
Credit: wikipedia.org
Pemain
Swara Bhaskar sebagai Chanda Sahay
Ria Shukla sebagai Apeksha/Appu
Ratna Pathak sebagai Dr. Diwan, majikan Chanda
Neha Prajapati sebagai Sweety
Prashant Tiwari sebagai Pintu
Vishal Nath sebagai Amar (Ketiganya teman sekelas Appu)
Pankaj Tripathi sebagai Kepala sekolah

Sinopsis
Chanda sebagai seorang ibu penasaran dengan cita-cita anaknya, Appu. Saat mendengar jawaban dari Appu ia merasa sangat sedih. Bagaimana Chanda tidak bersedih, latar belakang kemiskinan dan rendahnya pendidikan di keluarga mereka menjadikan Appu bercita-cita pendek; menjadi pembantu, seperti ibunya. Hal itulah yang menyebabkan Appu acuh tak acuh terhadap pelajaran di sekolah. Selain itu, Appu juga sadar, ibunya tidak punya cukup uang untuk membiayai pendidikannya selanjutnya, sekalipun ibunya menjalani beberapa pekerjaan secara estafet.

Chanda, sebagai seorang ibu mempunyai cita-cita besar untuk anaknya, kedekatannya dengan majikannya Dr. Diwan membuat ia bebas menceritakan keresahannya. Dr. Diwan tidak tinggal diam, ia menyarankan Chanda memasukkan Appu dalam sebuah bimbel bahkan menyarankan pembantunya itu untuk bersekolah lagi.

Chanda tidak main-main dengan tekadnya, ia akhirnya memutuskan untuk bersekolah lagi, tidak hanya di sekolah yang sama dengan Appu, tapi juga di kelas yang sama. Appu tentu saja menolak keras mengetahui hal itu, ia bahkan mengatakan akan berhenti sekolah daripada harus sekelas dengan ibunya.

Bagaimana kelanjutannya?

Sampai di sini saja ya, I will let you enjoy this movie. ;)

Quotes
"Orang meraih kesuksesan dari 2 hal. Keberuntungan atau kerja keras."

"Hubungkan matematika dengan kehidupan sehari-harimu. Itu akan terasa menarik."

"Jika aku menerima kekalahan maka aku tidak akan pernah menang dalam kehidupan."

"Sebenarnya, mereka yang tidak punya impian, adalah yang sangat miskin."

"Kamu terlalu banyak bertanya. Tapi kamu tidak pernah mencoba mencari jawabannya."

"Jawabannya ada di dalam pertanyaannya."

"Dia tidak memaksa impiannya padamu, kamulah impiannya."

"Tidak ada hari Minggu bagi wanita miskin." :(

"Tidak ada salahnya gagal. Yang salah adalah menerima kegagalan tanpa berjuang."

"Ada beberapa orang yang akan mengerti impianmu. Dekatlah dengan mereka. Mereka akan menjaga impianmu tetap hidup."

"Jika ada mimpi yang menemanimu. Tidak ada kegagalan yang berlangsung selamanya."

"Seandainya ada sesuatu yang harus dicapai dalam hidup ini, itulah impian kita."

Nilai Plus
Film yang penuh hikmah.

Nilai Minus
Mungkin bagian dari film saja, tapi rasanya gurunya lebih senang men-judge dari pada menasehati muridnya.

Nilai Akhir
4,8 dari 5

Tagged: , , , ,

8 comments:

  1. ahh..jadi penasaran Mbaaa.. tapi guru-guru di India bukannya memang biasa begitu ya kalau di film? Kayak di Taare Zameen Par itu, nyuruh-nyuruh doang, bodoh-bodohin doang, suka men-judge juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat peran aja kali ya.. kan sedih kalau gurunya beneran gitu :(

      Delete
  2. Wah, saya nih penyuka film-film Bollywood. Iya, jadi penasaran deh sama film ini. Nyari aaaah...

    ReplyDelete
  3. penasaran wowww, kyaknya makin bnyk film india yg inspiratif sekarang2 ya

    ReplyDelete

Annyeong chingudeul ^^
Jangan lupa tinggalin komentar ya..
Secepatnya bakal dibales ;)